SOLOK - Meski mengunggulkan Sektor Pariwisata sebagai salah satu misi utama pembangunan yang diusung kepala daerahnya, namun Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Sumatera Barat merupakan salah satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) urutan yang minim dalam menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk menopang pembangunan daerah setempat.
Untuk itu, sebagai upaya menggenjot peningkatan PAD, Disparbud Kabupaten Solok melalui bidang pengembangan destinasi pariwisata tengah berupaya keras dalam membenahi destinasi destinasi wisata yang ada di Kabupaten daerah yang memiliki 14 kecamatan dengan 74 nagari tersebut.
seperti yang diungkapkan oleh Plt.Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Drs.Muhammad Alfajri melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Rince Kusmala Dewi, SE, MM, , bahwa fokus pertamanya saat menerima amanah jabatan yang diembannya adalah dalam rangka meningkatkan PAD, mengingat beban PAD di Dinas tersebut cukup besar ditetapkan di awal tahun, terlebih untuk realisasinya pun berada di bidang pengembangan destinasi.
Untuk memaksimalkan upaya peningkatan PAD, dikatakan Rince, yang pertama dilakukannya adalah mendata sumber-sumber potensial PAD diantaranya Alasan Panjang Resort, Dermaga Singkarak, Biteh Kacang, serta beberapa kios-kios yang merupakan aset daerah.
"Jadi pas pertama di sini kami melakukan pendekatan dengan BKD (Badan Keuangan Daerah), karena BKD lah yang akan menentukan berapa nilai aset sebenarnya. Setelah dilakukan penghitungan aset oleh BKD melalui Bidang Aset, kemudian dilakukan penilaian yang layak terkait besaran sewa kios yang akan dipungut, " sebutnya.
"Jadi selama ini kerjasama dengan kios-Kios itu mungkin berlanjut setiap tahunnya saja, kalau saya maunya jelas bukan pariwisata menetapkan tetapi tim penilailah yang yang menetapkan berapa pantasnya, " imbuh Rince.
Setelah dilakukan oleh tim aset bersama-sama dengan tim provinsi, dan akhirnya diterbitkan list untuk penetapan sewa masing-masing aset (kios), ditambahkan Rince, Dinas Pariwisata dan Kabupaten Solok tinggal menindaklanjuti kerjasamanya.
"Jika ada yang tertarik dan memasukkan permohonan untuk menyewa, maka akan kita pakai nilai sewa yang ditetapkan oleh tim tersebut, karena itu sudah dihitung dengan nilai yangNyata dan disetujui oleh pimpinan, " sebutnya lagi.
Selanjutnya, ditambahkan Kabid Pengembangan Destinasi Disparbud Kabupaten Solok itu, pada waktu lebaran lalu, Disparbud juga melakukan optimalisasi, sesuai dengan instruksi Bapak Bupati agar destinasi yang ada dikelola dengan benar-benar, serta melihat langsung kemampuan sebenarnya dalam menyumbangkan PAD.
"Alhamdulillah, Bupati betul-betul support untuk mengelola dan mengawal potensi yang ada ini secara bersama-sama. Untuk pengelolaannya, Kita juga mem peluang pada pihak ketiga, dan kita prioritaskan kepada BUMNag, agar uangnya itu beredar di Nagari, serta yang diberdayakan nantinya juga pemuda-pemudi, anak Nagari, " ungkapnya.
Untuk di Singkarak, disebutkan Rince Kumala Dewi, bahkan sedau mendapat tawaran dari BUMNag serta sudah terjalin kerja sama yang hingga saat ini berjalan lancar.
Prosesnya, kita buat MoU, dannantinya pihak BUMNag langsung yang mentransfer biaya yang telah ditetapkan ke kas daerah, dan kemudian Nanti bukti transfernya diserahkan ke pihak Dinas.
Selain itu, tambah Rince, pihaknya juga tengah melakukan pendataan terhadap destinasi-destinasi potensial yang subur bermunculan di Alam Kabupaten Solok itu.
Secara terpisah, PLT.Kadisparbud Kabupaten Solok Alfajri mengakui
PAD dari sektor Pariwisata belum maksimal. Namun kedepan, dikatakannya, pihaknya bersama jajaran akan berupaya menggali potensi-potensi yang ada.
“Sekarang kita masih terpaku pada objek-objek yang wisata yang kita kelola seperti Pasangrahan Danau Singkarak, Convention Hall, Panorama Danau Dibawah (Simpang Tanjung Nan Ampek), serta Rest Area Bikit Subang. Nanti akan kita cari sumber-sumber lain, namun tentunya harus disediakan dulu payung hukumnya, ” sebut Muhammad Alfajri.
Akan tetapi Dia juga mengklaim, meski kontribusi PAD belum optimal, namun dari sisi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar sudah cukup berdampak.
“Kedepan untuk perluasan sumber PAD tentu kita harus menyediakan payung hukum yang jelas serta melakukan penyesuaian aturan yang telah ada dengan kondisi saat ini, di samping upaya-upaya untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke daerah kita ini, ” tuturnya lagi. (Amel)